Minggu, 11 November 2007

RESENSI


EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN


Judul : Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Teotritis Praktis bagi Praktisi Pendidikan

Pengarang : Prof.Dr.Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar

Penerbit : PT. Bumi Aksara

ISBN : 979-526-956-9

Tahun : 2004


Seiring dengan diberlakukannya kurikulum KTSP, maka kini tugas seorang guru menjadi bertambah karena selain dituntut untuk membuat kurikulum serta silabusnya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah tersebut, guru juga dituntut untuk membuat sistem atau cara penilaiannya sendiri sesuai dengan kondisi anak didiknya.

Untuk itu menjadi seorang guru harus memiliki persiapan yang matang, mulai dari membuat RPP (Rancangan Program Pembelajaran), sylabus sampai dengan evaluasi. Untuk dapat mengevaluasi guru juga harus membuat alat evaluasinya sendiri mulai dari soal-soal (jika alat evaluasinya itu tes) sampai dengan penilaian/pemberian skor, begitu pula dengan kepala sekolah dalam mengevaluasi staff atau para bawahannya.

Untuk itulah Prof.Dr.Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar menulis buku ini guna memberikan kemudahan kepada seorang guru atau calon guru atau siapa saja yang bergelut dalam bidang pendidikan terutama kepala sekolah dalam mengevaluasi program-program yang telah dibuat agar dapat diketahui apakah program-program ini baik atau tidak untuk dilanjutkan, karena apabila suatu program tidak dievaluasi, maka tidak dapat diketahui bagaimana dan seberapa tinggi kebijkan yang sudah dikeluarkan dapat terlaksana dan evaluasi ini juga berguna bagi pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan dari program, karena dari masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan.

Secara umum buku ini menyajikan tentang pengertian evaluasi, model-model evaluasi, perencanaan evaluasi mulai dari analisis kebutuhan sampai kepada penyusunan proposal evaluasi program dan membuat alat atau insrumen evaluasi program, pelaksanaan evaluasi program mulai dari persiapan sampai pelaksanaan dan monitoring evaluasi program, kemudian analisis data dalam evaluasi program pendidikan, menyusun laporan evaluasi dan tata tulis laporan evaluasi.

Kelebihan buku ini: menurut penulis buku ini selain bisa dipakai dilembaga pendidikan juga bisa diaplikasikan untuk program non pendidikan yaitu dengan mengganti beberapa peran saja, misalnya kepala sekolah diganti dengan kepala kantor atau kepala perusahaan dan demikian juga dengan variabelnya dapat disesuaikan berdasarkan jenis programnya.

Buku semacam ini tentu sangat membantu bagi mereka yang begelut dibidang pendidikan ataupun non pendidikan untuk merangsang kreatifitas dan gagasan segar dalam melakukan evaluasi program-program yang telah dibuat guna kemajuan lembaga pendidikan maupun perusahaan.





Minggu, 04 November 2007

SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SEBAGAI SEORANG EVALUATOR

SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SEBAGAI SEORANG EVALUATOR

1. MAMPU MELAKSANAKAN, persyaratan pertama yang harus dipenuhi seorang evaluator adalah bahwa mereka harus mamiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang di dukung oleh teori dan keterampilan praktik.

2. CERMAT, dapat melihat celah-celahdan detail dari program serta bagian program yang akan di evaluasi.

3. OBJOKTIF, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, selanjutnya dapat mengmbil kesimpulan sebagaiman diatur oleh ketentuan yang harus di ikuti.

4. SABAR DAN TEKUN, agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrument, mengumpulkan data, dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergese-gesa.

5. HATI-HATI DAN BERTANGGUNG JAWAB, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila mash ada kekliruan yang diperbuat, berani menanggung risiko atas segala kesalahannya.

PERBEDAAN EVALUATOR INTERNAL DAN EVALUATOR EKSTERNAL

· EVALUATOR INTERNAL adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang di evaluasi. Adapun kelebihan dan kekurangan dari evaluator internal adalah :

Kelebihan

1. evaluator memahami betul program yang akan di evaluasi sehingga kehawatiran untuk tidak atau kutang tepatnya sasaran tidak perlu ada. Dengan kata lain, evaluasi tapat pada sasaran

2. Karena evaluator adalah orang dalam, pengambil keputusan tidak perlu banyak mengeluarkan dana untuk membayar petugas evaluasi.

Kekurangan

1. adanya unsure subjektivitas dari evaluator, sehingga berusaha menyampaikan aspek positif dari program yang di evaluasi menginginkan agar kebijakan tersebut dapat di implementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain, evaluator internal dapat dikhawatirkan akan bertindak subjektif.

2. Karena sudah memahami seluk-beluk program, jika evaluator yang ditunjuk kurang sabar, kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehingga kurang cermat.

· EVALUATOR EKSTERNAL adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. Mereka berada di luar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau pelaksanaan kebijakan yang sudah diputuskan. Melihat bahwa status mereka berada diluar program dan dapat bertindak bebas dan sesuai dengan keinginan mereka sendiri maka tim evaluator luar ini bisa dikenal dengan nama tim bebas atau independent team.

Kelebihan

1. Oleh karena tidak berkepentingan atas keberhasilan program maka evaluator luar dapat berindak secara objektif selama melaksanakan evaluasi dan mengmbil kesimpulan. Apapun hasil evaluasi, tidak akan dapat respons emisional dari evaluator karena tidak ada keinginan untuk memperlihatkan bahwa program tersebut berhasil. Kesimpulan yang dibuat akan lebih sesuai dengan keadaan dan kenyataan.

2. Seorang ahli yang dibayar, biasanya akan mempertahankan kredibilitas kemampuannya. Dengan begitu, evaluator akan bekeraja secara serius dan hati-hati.

Kekurangan

1. Evaluator luar adalah orang baru, yang sebelumnya tidak mengenal kebijakan tentang program yang akan di evaluasi. Mereka berusaha mengenal dan mempelajari seluk-beluk program tersebut setelah mendapat permintaan untuk mengevaluasi. Mungkin sekali pada waktu mendapat penjelasan atau mempelajari isi kebijakan, ada hal-hal yang kurang jelas. Hal itu wajar karena evaluator tidak ikut dalam proses kegiatannya. Dampak dari ketidakjelasan pemahaman tersebut memungkinkan kesimpulan yang diambil kurang tepat.

2. Pemborosan, mengambil keputusan harus mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk membayar evaluator bebas.

Perbedaan menonjol antara evaluator internal dengan evaluator eksternal adalah adanya satu langkah penting sebelum mereka mulai melaksanakan tugas. Oleh karena evaluator eksternal adalah pihak asing yang tidak tahu-menahu dan tidak berkepentingan dengan program, yang diasumsikan belum memahami seluk-beluk program maka terlebih dahulu tim tersebut perlu mempelajari program yang akan dievaluasi.